Share

Bab 26C Jangan Membantah

"Jangan bilang wanita itu Jasmine."

Merasa kikuk sebab sorot Darren serasa menembak ke kedalaman matanya. Gian mengambil cangkir putih berisi kopi manis, meniup sekilas lalu meneguknya pelan. Detik itu pula, kepalanya sedikit berdenyut seusai menyebut nama wanita tadi. Seperti kenal, tapi siapa wanita itu?

Gian semakin dilanda kegelisahan kala mata Darren belum beranjak dari wajahnya. Mengalihkan pikiran, dia menggeser piring tersebut. Kue itu memang disajikan khusus untuknya. Tak disuruh, dia mengambil sendok lalu menyuapi ke mulut. Seketika lembut nan manis di lidah pun terasa. Tanpa sadar, dia mengulum senyuman tipis sebelum memasukkan potongan berikut.

"Enak? Kamu suka?"

Darren yang menonton ekspresi wajah itu pun ikut melengkungkan bibir. Tentu saja dia tahu, kue seharga empat puluh ribu itu mempunyai kualitas dan rasa yang menjanjikan. Dulu, Jasmine-nya pun tak akan menolak kue tersebut. Barusan cara Gian menikmati kue mahal itu sama persis
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status