Share

Bab 34B Penolakan Emma

"Sayang, kita sudah sampai."

Darren membelai pipinya lalu memberi kecupan sekilas di bibir ranum itu. Sentuhan lembut membangunkan Gian segera. Mata Gian berkedip seperti barong sai karena bulu matanya yang lentik nan panjang.

Tidak ada protes atau bantahan yang dilakukan karena Gian semakin mengingat siapa sebenarnya mereka di masa lalu. Bahkan sapaan Pak sudah dia ganti menjadi Mas untuk menyapa suaminya.

"Kita sudah sampai, Baby."

Telapak tangan itu mengelus kembali perut Gian yang ramping. Entah sudah berapa kali sejak tahu kehamilan itu, Darren menyapa dan mengusap perut seolah sedang berkomunikasi dengan bayi yang belum tampak bentuknya. Senang, puas, haru menjadi satu paket.

"Kenapa kita di sini, bukan balik ke apartemen?"

Pertanyaan Gian menerbitkan senyuman di bibir sang suami. Darren tak ingin pisah dan merasa Gian lebih aman jika berada di dekatnya, pun tak mau wanita tersebut sendirian di sana.

"Kamu lagi ham
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status