Share

Bab 35C Aku Benci Kamu

Tanpa bersuara, Gian mengangguk mengizinkan. Dia pun tak punya kuasa untuk melarangnya karena sadar diri apa statusnya di rumah itu. Awalnya, dirinya yang tak diharapkan meski sekarang dia bisa merasakan cinta tulus yang ditransfer Darren untuknya.

Pria itu pun keluar dengan langkah gontai setelah menghujani ciuman di kening, hidung, pipi dan terakhir ke bibir Gian. Tidak ada penolakan, Gian menikmati hangat sentuhan bibir sang suami dengan hati yang mengambang. Entah bagaimana perasaannya, antara rela dan tak ikhlas.

Akhirnya, Gian tak bisa menahan kantuk dan tertidur. Padahal, tadi dia sudah berjanji dalam diri untuk menunggu sampai Darren kembali ke kamarnya. Sampai jam satu dini hari, pria itu tak kunjung tampak batang hidungnya.

Hingga pagi mulai meninggi, sinar matahari yang diam-diam menyusup ke ruangan melalui sela gorden abua-abu, menyilaukan mata. Perlahan, Gian membuka mata. Pertama yang dilakukan saat kesadarannya terkumpul sempurna adalah men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status