Share

Bab 37B De Javu (2)

"Mau pulang sekarang, Bu?"

Senyuman dan nada yang ramah tidak bisa menetralkan debaran jantung Gian yang kian bertalu. Masalahnya suasana di sana sedikit mencekam. Apalagi langit yang sudah menghitam akibat baru selesai turun hujan, padahal masih jam magrib. Angin sepoi-sepoi nan dingin menambah hawa aneh, merindingkan tubuhnya. Dia butuh jaket agar menghangat badan.

"Mari, Bu."

Tangan Pak Dadang mempersilakan saat melihat anggukan kepala Gian. Wanita itu tak sanggup bersuara, pun hanya bisa berjalan mengekor sampai si supir membukakan pintu untuknya. Lalu, dia mengamati Pak Dadang membuka pintu untuknya sendiri, duduk lalu menyalakan mesin mobil. Tak lama, mobil itu bergerak meninggalkan tempat.

Tidak ada prasangka apa-apa, Gian percaya dengan kinerja si supir yang sudah mengabdi puluhan tahun tersebut. Dia yakin Pak Dadang akan mengantarnya pulang sampai di rumah dengan selamat. Dia pun membuka dan bermain ponselnya untuk membunuh rasa bosan.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status