Share

22. Rasakan

Aku tidak suka kehidupan yang seperti ini. Kenapa harus menikah jika hanya merasakan luka. Siapa yang bisa mengobati hati jika dalang di balik masalah ini adalah Ferdila sendiri?

"Ardina!" panggilnya lagi.

Terpaksa aku membuka pintu kasar. "Apa?"

Ferdila langsung menodongku dengan jari telunjuk. Kepala diserang berkali-kali. Vidia yang melihat berusaha melerai, entah apa tujuannya. Ia membisikkan sesuatu di telinga suami kami.

Lelaki itu berhenti. Napasnya memburu. "Sekali lagi kamu kayak gitu, aku gak akan maafin!"

"Gitu gimana?!" teriakku.

Entah kapan kepelikan dalam hidup ini usai. Aku tidak tahu harus berkata apa. Air mata saja yang menggantikan bibir berbicara. Sakit.

Ferdila tidak bicara apa-apa. Jika terus seperti ini baiknya cerai saja. Namun, aku tidak mengerti cara mengurus surat cerai apalagi sampai melibatkan Pengadilan Agama.

Entah sengaja atau spontan, Vidia melingkarkan tangan di lengan Ferdila dan membaw

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status