Share

Chapter 49

Ken kembali menegakkan badannya. Dan menyalam nenek.

"Ish. Ngak usah sok baik lah." Cetusku.

Dia menatapku. "Sayang. Kalau sama nenek martua harus sopan dong."

Ihh...

Aku mengalihkan pandanganku darinya dan menatap nenek.

Hah? Nenek malah jadi senyum-senyum.

"Enggak ya nek. Dia bukan siapa siapa." Aku melirik tajam Ken. "Apaan sih. Jijik." Protesku.

Dia melihat nenek. "Nek. Kapan saya bisa menikah dengan Valen?" Tanyanya tanpa dosa.

"Gila kau ya!" Bentakku.

Nenek tersenyum sambil menyikutku. "Kapan Valen siap. Nenek bakal izinin." Nenek mengedipkan salah satu mata menyetujui Ken.

Haa?

Aku hanya mengagap Sambil menggelengkan kepala.

Ken tersenyum kecil melerikku.

"Udah lah nek. Valen mau masuk. Capek." Kataku acuh.

"Iya iya." Nenek mempersilahkan aku masuk.

Baru dua langkah kakiku berjalan.

"Pacarnya Valen nginap aja ya malam ini. Karena ini udah larut malam."

Kakiku

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status