Share

Maaf

Sayangnya permintaan Sean malam membuat Zia penasaran. Jari jemarinya saling bergantian mengetuk sampul buku di hadapannya. Sementara wajahnya terlihat berpikir.

“Gadis kecil, kamu mendengarku?” suara Sean berkumandang kembali di balik panggilan teleponnya.

“Ada rahasia ‘kah di dalamnya?” sahut Zia seraya tersenyum nakal.

Entah kenapa ia menyukai suara cemasnya Sean. Rasa penasarannya maninggi memintanya untuk segera membuka sampul album foto tersebut. Tidak! Zia tidak boleh begitu, itu tidak sopan.

“Gadis kecil! Kamu tidak akan membuka albumnya ‘kan?” suara Sean terdengar makin cemas.

Sekali lagi, suara cemasnya Sean menambah rasa penasarannya. Oh tidak! Gadis itu sudah membuka sampul albumnya. Wajah seorang bayi mungil menyambutnya di sana.

“Ini Tuan waktu bayi ‘kah?” cetus gadis itu seraya mengukir senyuman. “Menggemaskan sekali,”

“Astaga, kamu benar-benar membukanya,”

Gadis itu tampaknya tak mengindahkan suara keluhan di balik teleponnya. Indera penglihatannya langsung te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status