Share

Tuan Alan Dan Zia

Zia tengah berkutat dengan layar laptopnya di atas pangkuannya. Jari jemarinya masih lincah menekat tuts keyboard laptopnya yang ia alaskan di atas bantal hingga ia bisa mengetik dalam posisi bersandar di atas ranjang tidurnya. Walaupun tangannya masih terhubung dengan selang infus, tetapi tak mengganggu kelincahan gerak tangannya. Mungkin karena ia sudah terbiasa bermain dengan tuts keyboard laptop?

Gadis itu tak bisa beristirahat dengan tenang. Rasa kantuk dari obat yang ia konsumsi tak cukup ampuh membuatnya tertidur lelap. Pikiran Zia sedang tidak tenang, hingga ia memilih melanjutkan pekerjaannya agar bisa mengalihkan pikiran buruknya.

Percakapan dengan bi Asti sedikit menenangkan dirinya, tetapi tidak sepenuhnya tenang. Ia ingin secepatnya menyelesaikan tugasnya agar bisa berpikir jernih dan tak terlibat perasaan mendalam pada Sean. Gerakan tangannya tiba-tiba terhenti saat ia mendengar suara ketukan pintu kamarnya.

 <

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status