Share

Bab 13

Mendengar nama anak bungsunya kusebut, Ibu segera menghampiri. Bukannya memeluk, beliau malah memukul kepala adik iparku itu.

"Aw, Ibu!" sungutnya.

"Dasar! Ke mana saja kamu selama ini? Kenapa nggak ada kabar?"

Mas Kino meringis, kemudian memeluk erat ibunya. Ibu memang selalu bercerita bahwa ia merindukan anak bungsunya itu. Ditambah nomor Mas Kino memang jarang aktif. Tak ada signal, alasannya.

Aku tersenyum melihat pasangan anak dan ibu itu melepas kerinduan. Aku segera ke belakang, berniat membuatkan minum untuk mereka.

"Bu, mau ngapain?" tanya Mbok Minah saat melihatku tengah di dapur.

"Ini, Mbok, mau bikin minum. Mas Kino pulang."

Desi yang sedari tadi di dalam kamar, terlihat buru-buru keluar. Ia celingukan melihat ke depan.

"Ada Mas Kino, Ning?"

"Desi, panggil yang betul!" hardik Mbok Minah.

"Sudah, nggak papa, Mbok. Lagipula memang Nining yang meminta. Risih dipanggil Ibu sama Desi. Mbok juga kalau mau manggil nama juga gapapa, tapi kalau di depan Ibu jangan, ya," u
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status