Share

Bab 18

Aku tersenyum kecut. "Kamu memang tak berniat mengantarkanku, kan? Aku bahkan belum bicara kalau tak ingin kamu ikut."

Wajahnya terkejut, kemudian seakan langkah tingkah. "Hah?"

Aku menggeleng. Kemudian mengangkat tas. Waktu sudah malam, semoga masih ada bis yang belum berangkat. Jika bis tak ada, maka aku akan naik kereta saja.

"Mama mau ke mana?" tanya Keysha ketika melihatku melewatinya.

Aku melirik ke arah Mbak Rosa yang sedang memakan buah, ia tampak cuek, hanya melirik tas yang kubawa.

"Mama mau pulang dulu ke rumah Kakek. Keysha baik-baik di sini, ya?"

"Key mau ikut!"

Aku menggeleng, kemudian memanggil Sinta untuk mengambil Keysha.

"Mama pergi dulu ya?"

"Mama, ikut! Ma!"

Aku tak kuasa mendengar tangisan Keysha, Mas Andra turun dan merebut tas milikku.

"Mas!" Aku berteriak saat tas itu kembali dibawa olehnya ke atas.

"Drama banget, sih!"

Aku menoleh ke sumber suara. Ya, tentu saja Mbak Rosa. Memangnya siapa lagi? Di rumah ini yang nyinyir ya cuma dia aja.

"Masalah?"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status