Share

Bab 63

"Nanti sore Ibu sama Murni pulang, ya? Udah dua hari di sini, kasihan Bapak ditinggal sendirian di rumah."

Aku mengangguk, meskipun sejujurnya sangat ingin Ibu dan Bapak tinggal di kota. Tapi mau bagaimana lagi?

"Biar di antar sopir saja nanti ya, Bu," ucapku.

"Nggak perlu, Ning. Biar Ibu sama Murni naik bis saja," ucap Ibu.

"Ih kok naik bis? Nggak, Bu, diantar supir aja. Biar nanti gampang kalau mau buang air kecilnya," ucapku.

Akhirnya Ibu mengangguk, aku pun membuka ponsel dan mengetik pesan untuk Mas Andra. Mumpung dia sedang online.

[Mas, Ibu sama Murni mau pulang nanti sore. Bisakah pakai Pak Tusdi untuk mengantarnya?]

[Kok cepet banget, Ning?]

[Iya, Mas, katanya nggak enak sama Bapak. Mas, boleh nggak kalau Pak Tusdi mengantarmya?]

[Boleh, Sayang.]

Aku tersenyum, bahagia karena memiliki suami baik seperti dirinya. Lelaki tampan dengan sejuta pesona, hihi.

[Makasih, Mas.]

[Sama-sama.]

--

"Hati-hati di jalan ya, Bu," ucapku.

"Iya, Nduk, kamu jaga kesehatan di sini, ya."

Aku menga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status