Share

Bab 78

"Sudah, nggak usah ditanyakan. Yang penting Key nggak begitu, biarkan saja Arfan melakukannya asal anak Mama yang satu ini tidak. Jadi contoh yang baik untuk adik-adiknya kelak ya, Nak," ucapku seraya mencubit pipi gembulnya.

"Siap, Ma!"

Aku pun tersenyum dan menyuruhnya untuk memberitahu Desi serta Sinta. Mbok Minah sendiri belum kami kunjungi mengingat jaraknya lumayan. Mungkin esok saja.

Malam hari.

Keysha berdecak kagum saat kami sampai di alun-alun Purwokerto. Aku tersenyum melihat wajah bahagianya.

"Ingat ya, Sayang? Kita nggak akan lama-lama di sini karena kasihan Dedek Shani dan Ghani kalau terlalu lama terkena angin malam."

"Iya, Ma. Key cuma pengen lihat aja."

Aku mengangguk, sementara aku menemani Keysha, Mas Andra menuju Rita Supermall untuk membeli buah. Lelaki itu memang tak bisa jauh dari dunia perbuahan. Tak apa, karena itu bisa menyehatkan badan dan juga menjadi segar.

"Sin, tolong jagain Keysha, ya? Saya mau menyusui Ghani dulu," ucapku saat merasakan Ghani mu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status