Share

Bab 77

"Ada mertuamu, Ning?" tanya Paman Saleh tiba-tiba, tanpa menanyakan kabarku terlebih dahulu.

"Iya, Paman."

Paman Saleh masuk ke dalam rumah dan menyalami mertuaku. Aku sudah ketar-ketir duluan takut beliau mengucapkan hal yang mempermalukan keluarga kami.

"Kamu nyusul tah Ndra ke sini?" tanya Paman Saleh.

"Iya, Paman."

"Kok si Nining bisa pulang sama si Indra? Emang kamu di mana? Masa istri mau pulang, malah merepotkan keluarganya, sih?"

Tuh, kan? Apa kubilang? Perasaanku tak akan pernah tenang jika lelaki itu datang ke sini.

"Iya, kemarin sibuk, Paman. Kebetulan ada Indra, jadi saya nitipkannya."

"Untung aja ada Indra, dia mau mengantarkan istrimu pulang yang jaraknya jauh."

"Sudah loh, Leh. Lagian Indra juga mau pulang, kan?" ucap Ibu, tak ingin dipermalukan di depan besannya.

"Alah, Mbak. Dikira ongkos tol itu murah?"

Brak!

Aku terkejut saat Bu Mega mengeluarkan segepok uang di meja. Mataku membulat melihat tumpukan uang itu, apalagi Paman Saleh. Ia langsung megap-megap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status