Share

Bab. 52. Lahirnya Seorang Bayi

“Bu,” lirih Nafisa. Keringat sudah tak lagi hanya basahi kening, tetapi juga rambut dan bagian-bagian tubuh lainnya. Ia meringis, mengerang sampai mengejan saat sakit yang dirasanya muncul semakin sering.

“Sabar, Neng. Istigfar.” Laksmi menenangkan anaknya itu dengan berulang kali mengusap perut, mengusap puncak kepala, juga membisikkan doa-doa agar persalinan Nafisa berjalan lancar. “Sebentar. Kalau ke rumah bidan, berarti ibu harus bawa pakaian salin untukmu, Neng. Baju ini juga basah oleh darah. Ibu bantu ganti pakai kain sarung, ya?”

Nafisa mengangguk pelan seraya meremas seprei yang sudah tak keruan bentuknya, acak-acakan karena reaksi Nafisa begitu perutnya kram karena kontraksi. Ia berguling ke sana-kemari bergantian, sampai meregangkan kedua kaki dengan begitu tegang. Laksmi langsung beranjak turun, mengambil sehelai baju gamis dan perlengkapan lain untuk bayi Nafisa nanti. Ia masukkan semua barang bawaan ke dalam satu tas. Setelah usai, buru-

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status