Share

Bab. 60. Cewek Bawel

Lama setelah menikmati pelajaran Pak Budiman dengan suasana yang waw, karena harus bersebelahan dengan si Bawel, akhirnya kelas selesai. Dosen galak itu pun keluar dengan beberapa buku di tangan.

Sementara gue, tentu saja bernapas lega. Selain karena bisa duduk bersantai dengan menyelonjorkan kaki, gue pun bebas bersiul sambil bersandarkan kedua tangan. Ini waktunya beristirahat, tidur sudah pasti, untuk mengganti waktu yang gue habiskan dengan bergadang hampir semalaman.

Anehnya, kali ini mata gue justru nggak bisa merem. Melek aja gara-gara si bawel yang terus menarik perhatian. Berulang kali dia mengibas rambut, atau menyibaknya saat menjuntai ke depan saat ia bersedekap di meja. Belum lagi bibir tipisnya itu, seksi walau tanpa polesan tebal.

Ukh, cantik. Model begini jarang banget, kan, di kota metropolitan?

“Hei, cewek bawel!”

Dengan sekali entakkan gue bangkit dari bersandar, lalu d

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status