Share

57. Kenapa Aku Tak Percaya?

Hayden cukup aneh hari ini. Begitu yang Darline pikirkan saat menjelang sore dan pekerjaannya sudah lumayan santai.

Biasanya, pria itu minum espresso di pagi hari, sekitar jam 08.00. Lalu sekitar jam 11.30. Dan terakhir menjelang sore sekitar jam 15.00.

Tiga kali sehari minum espresso di tempat kerja. Jika malam ada jamuan makan dengan klien, maka selepas jam kantor, Hayden akan meminta dibuatkan secangkir espresso lagi.

Tapi kali ini ... hari ini ... dia bahkan berpesan dengan suara beratnya dan wajah yang dibuatnya teramat serius, “Tidak perlu membuatkan aku espresso. Pokoknya, kamu duduk manis saja di ruanganmu, Darl! Awas kalau aku melihatmu naik turun ke pantry lah toilet lah. Pokoknya, duduk manis!”

“Lah, kenapa begitu, Mas? Kalau nggak boleh ke pantry, trus kalau aku laper mau makan siang gimana? Dan kalau nggak boleh ke toilet, kalau aku mau pipis gimana?”

“Kalau kamu lapar, beritahu aku. Biar aku suruh OB belikan. Atau pesan delivery kan bisa! Kalau mau pipis, pakai toilet pr
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status