Share

Bab 46 (Penjelasan Tak masuk akal)

"Kamu tunggu sebentar di sini ya, di ujung sana ada toko kelontong kecil, aku akan membeli air mineral sebentar, aku haus," pamit Leni.

Aku pun menunggunya dengan duduk di bangku taman, menikmati udara pagi ini, hingga aku rasakan sebuah lengan kokoh melingkar di leherku, memeluk erat punggung hingga kedua bahuku.

Aku sedikit terkejut, namun saat aku hirup aroma ini, aku bagitu hafal wangi tubuh ini. Aroma yang selalu kurindukan, aroma yang selama ini menghangatkan aku, wangi parfum yang selalu membuatku merindu.

Tapi mengapa kini aroma ini membuat dadaku sesak, mengapa ada kesedihan begitu mendalam saat aku merasakan sebuah sentuhan lembut ini, biasanya aku akan begitu berbunga menerima perlakuan ini, tapi sekarang ingin rasanya aku mengelak, tapi raga ini berkhianat, tak melakukan apa yang hati ini inginkan.

Aku tetap menatap ke depan dengan pandangan kosong, perlahan pandangan ini terasa buram seiring dengan deru napasnya yang kurasakan tengah berada dekat dengan telingaku.

Netra i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status