Share

Bab 76 (di Rumah sakit)

"Kok kamu diam, Sayang?" tanya Mas Firman.

"Ehm, enggak kok sayang, aku cuma menyesal aja, kenapa tadi Aku nggak temenin Ibu ke toilet. Walaupun Ibu sempat menolak, harusnya aku mengikut saja dibelakangnya."

"Ssst... Ini bukan salah kamu, Sayang. Sudah yang terpenting sekarang kita doain Ibu, semoga Ibu baik-baik saja." Mas Firman mengusap lembut pucuk kepalaku. Aku lirik Laras juga tampak khawatir, ia lebih banyak diam.

"Ras, kamu kenapa?" tanyaku.

"Enggak apa-apa Mbak. Aku cuma takut terjadi apa-apa sama Ibu. Kalau Ibu sampai kenapa-kenapa, aku nggak akan pernah maafin Tania." Seketika membuat keningku mengerenyit.

"Tania?" Ah iya gadis itu, aku tidak melihatnya tadi, apa dia tadi masih di restoran.

"Iya Mbak. Tadi Ibu di toilet di sana ada Tania kan? Kenapa Ibu tiba-tiba saja pingsan, ini pasti ada hubungannya dengan Tania kan," cetus Laras, yang menebak jatuhnya Ibu ada hubungannya dengan Tania. Setahuku Laras dan Tania memang berteman baik, tapi kenapa sekarang Laras justru menud
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status