Share

22. Luna yang Marah

"Luna, Papa bilang tolong sopan!" Daniel meninggikan suaranya.

"Wanita ini juga tidak sopan karena merebut suami orang!" Luna berlari masuk ke kamarnya. Namun, tiba-tiba langkahnya berhenti. Kamar produksi Nuri ia pandangi lama. Jika bundanya di dalam sana, pastilah wanita itu berteriak minta tolong. Lalu ke mana Nuri?

Luna bergegas masuk ke kamar. Ia mengambil ponsel untuk menelepon Nia.

"Halo, Mbak Nia, apa Mbak Nia tahu, bunda saya di mana?"

"Eh, itu ... Non, ini ..."

"Mbak, bilang di mana bunda saya!"

"Mm... dimasukkan ke kamar produksi oleh Pak Daniel. Memangnya belum keluar, Non?"

"Astaghfirullah, papa benar-benar keterlaluan! tapi di kamar produksi baso gak ada suara Mbak. Harusnya bunda berteriak minta tolong."

"Ya Allah, barangkali pingsan, Non. Dari pagi belum makan. Pagi awal dimasukin sempat teriak, tapi sejam kemudian berhenti. Cepat lihat, Non! Khawatir Bu Nuri kenapa-napa. Pasti ada di CCTV, Non. Non harus percaya kalau saya gak bohong."

"Oke, makasih Nia." Luna pun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Endah Setyawati
kangen Willy.. ehhh
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
si demit angle..mau tak panggilkan ki jamet..
goodnovel comment avatar
Carla
lah dika malah cosplay jadi willi .........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status