Share

Bab 44 Buta

Lydia mencibir sambil menatap Monika dengan dingin. Matanya sedikit melihat ke bawah.

“Apa Bu Monika berulang kali mengungkit hal ini untuk mempermalukanku? Orang yang dipermalukan itu bukan aku, tapi kalian, keluarga Tansen, yang memperlakukan menantu perempuanmu sebagai pelayan. Entah siapa yang berani menjadi menantu keluarga kalian lagi?”

“Lagi pula, kamu nggak pantas menjadi istri kakakku! Lydia, yang jelas-jelas kamu baru saja ingin menggoda kakakku. Kamu nggak mengakuinya?”

Ciuman itu pasti upaya yang sengaja Lydia lakukan untuk menggoda kakaknya. Wanita ini masih punya muka untuk menyuruhnya minta maaf?

Monika tidak terima. Kenapa Lydia seenaknya sekali?

Mengapa kakaknya bahkan tidak melihat ke arahnya?

“Bu Monika kira aku sengaja ingin menggoda Pak Dylan?”

Lydia tertawa kecil. Dia tidak pernah beromong kosong, jadi langsung ke intinya.

Menggoda?

Dia merasa harga dirinya belum semurah itu!

Ciuman saat berdansa tadi memang tak disengaja dan mengagetkan, pasti membuat orang-orang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status