Thomas melirik Dylan dan tersenyum sedikit terlalu senang, seperti dia sedang mengejek pria itu dalam situasi ini.Seorang Dylan Tansen juga bisa berada di posisi seperti ini!Lucas menyusul Dylan, mengikuti tatapan Dylan yang sedang melihat ke punggung Lydia. Dia berkata, “Pak Dylan, kalian sudah bercerai. tolong jangan menyesal. Ini semua adalah tipuan wanita itu.”Dylan melirik ke arah pria itu dengan ekspresi dingin. “Apa aku perlu belajar darimu?”Lucas merinding mendengarnya, tidak berani mengatakan apa-apa untuk beberapa saat.Wanita itu cukup mempermalukan Dylan di depan semua orang hari ini. Dia sangat kesal. Meskipun perkataan Monika memang agak keterlaluan, siapa suruh wanita itu ingin sekali menikah dengan Dylan waktu itu?Bukannya itu kesalahannya sendiri?Begitu Lydia memasuki venue, banyak orang yang datang untuk bersulang dengannya. Mungkin karena reputasi Agustine Group sebelumnya atau karena dia telah menjadi pusat perhatian malam ini.Dia awalnya datang ke sini untuk
Wajah Monika membeku. Dia berteriak, melihat segelas air dingin disiramkan ke wajah dan tubuhnya.Lydia meletakkan pot hias kembali ke dekat wastafel dengan tenang, bertepuk tangan dan berkata dengan tenang, “Kamu yang memintanya.”“Lydia, beraninya kamu ….”Wajah Monika memerah karena marah dan seluruh tubuhnya gemetaran. Gaun yang dikenakannya adalah gaun kelas atas bermerek Dior. Meski tidak sebagus gaun yang dikustomisasi khusus milik Lydia, harganya juga setidaknya ada 11 digit. Banyak artis dan selebritis yang bahkan nggak bisa melihatnya, dan sekarang gaun itu hancur dibuat Lydia!Lydia tersenyum, tapi senyumannya tidak tulus sampai ke matanya. “Apakah kamu benar-benar berpikir aku akan menahan diri seperti sebelumnya? Kalau kamu menggangguku sekali lagi di masa depan, aku akan memberimu pelajaran. Aku akan memperhitungkan kesalahan lama dan kesalahan barumu sekaligus!”Monika bergidik. Dia melihat hawa dingin di mata Lydia dan merasa sedikit takut.Namun, saat ini, dia tidak ma
Bagaimanapun, Monika berada dalam situasi yang sangat menyedihkan sekarang, dan tidak bisa keluar untuk sementara waktu.Dylan memandang Lydia dengan kening mengkerut, seolah ada pertanyaan rumit di benaknya.“Keluarga Tansen melakukan semua itu padamu. Kenapa kamu nggak mengatakan apa-apa?”“Apa?” Lydia mengangkat alisnya dengan ekspresi acuh tak acuh, seolah dia tidak menyangka Dylan akan mengatakan itu.“Kenapa kamu nggak pernah memberitahuku?”Kalau Lydia memberitahunya, dia akan menghentikan keluarganya.Pasti.Mata Dylan yang indah menatap Lydia dengan lekat, tak ingin melewatkan setiap emosi yang muncul di wajah wanita itu.Lydia tersenyum dan berkata, “Semuanya sudah berlalu. Kita sudah bercerai. Aku nggak ingin mengungkitnya lagi.”Apa gunanya membicarakannya? Mereka hanya akan semakin mempermalukannya.“Kita sudah bercerai, tapi memangnya kenapa kalau kita membicarakannya? Kamu harus memberitahuku kenapa kamu ingin bercerai tiba-tiba tanpa alasan, ‘kan?” Dylan menahan gejolak
Di dalam mobil hanya terdengar suara musik yang pelan, yaitu “Serenade” versi biola favorit Lydia.Baru pada saat inilah Lydia benar-benar bisa rileks. Dia mengangkat gaunnya sedikit dan melamun. Entah apa yang dia pikirkan.Nixon melirik adiknya dan berkata, “Lydia, apa Thomas sedang mengejarmu?”Sekilas saja dia sudah bisa melihat bahwa ada yang aneh dengan Thomas.Lydia terdiam sejenak, kemudian seolah tersadar dari lamunan, berkata, “Nggak. Dia hanya bercanda. Dia akan kembali normal lagi dalam dua hari.”Nixon menoleh dan tersenyum. “Baguslah kalau begitu.”“Kakak nggak suka dengannya?”Aneh. Hubungan antara keluarga Agustine dan keluarga Rosenthal selalu baik. Kalau tidak, mereka tidak akan menyetujui dia dekat dengan Thomas.“Dia punya terlalu banyak teman wanita dan kehidupan pribadinya terlalu kacau. Dia nggak cocok untukmu, tapi kalau kamu bahagia ….” Nixon sedikit ragu.Lydia tersenyum dan berkata, “Kakak ngomong apa, sih? Bagaimana aku bisa pacaran dengan temanku sendiri? L
Alarm berbunyi. Lydia tidur sampai langit terang.Lydia bersikeras meminta untuk diantar pulang ke apartemennya tadi malam. Dia merasa jauh lebih nyaman ketika bangun dan tidak harus melihat begitu banyak pelayan.Saat menghidupkan ponselnya, dia melihat foto-foto pesta tadi malam, yang membuat Lydia dan Dylan masuk trending topic.“Pasangan kaya sepertinya kembali bersama?”Gambar yang menyertai foto tersebut adalah ciuman yang mengakhiri dansa keduanya. Hasil tangkapan foto itu sungguh berseni, bahkan pencahayaan dan latar belakangnya memiliki nilai artistik.Lydia mendengus dingin dan tidak mau memedulikannya, jadi dia menutup halaman itu dan membuka email-nya.Shinta mengirimkan jadwal perjalanan penting hari ini ke ponselnya pagi-pagi sekali. Selesai mandi dan berberes, dia mulai mendengarkan berita di channel finansial yang dibawakan dengan bahasa Inggris.Ketidakbahagiaannya tadi malam seakan terlupakan dan ditinggal di momen itu. Dia tidak akan membiarkan nama Dylan mempengaruh
Lauren sangat membenci Lydia di dalam hati, tetapi dia khawatir dengan informasi mengenainya yang dimiliki wanita ini, jadi dia tidak berani marah secara terang-terangan.“Pengalamanku dalam memimpin sebuah tim nggak kalah bagusnya dengan pengalaman orang lain. Kinerjaku termasuk yang terbaik di antara para manajer senior. Bu Lydia, apa Ibu masih marah dengan apa yang terjadi waktu itu?”Lauren jelas tidak senang.Lydia menunduk dan tersenyum. “Itu nggak benar. Aku ingat Bu Lauren pernah meremehkan kerja sama dengan Julist Group sebelumnya. Sikapmu akan memengaruhi suasana kerja sama, jadi ….”“Tentu saja aku akan menuruti keputusan perusahaan,” kata Lauren cepat-cepat.Lydia tersenyum bijaksana dan berkata, “Daftar namanya sudah diserahkan ke dewan direksi. Sayangnya nggak bisa diganti lagi. Lain kali saja kalau ada kesempatan lagi.”Dia sudah mulai mengemasi barang-barangnya, mengira dia sudah “mengusir” tamunya itu dengan jelas.Lauren menggertakkan gigi dan berkata, “Akan ada solus
Lydia menjadi tidak senang sejak mengetahui bahwa Dylan yang akan secara pribadi bertanggung jawab atas proyek tersebut. Dia tidak ingin berhubungan dengan pria itu, tetapi bertemu dan berbicara selama kerja sama tidak dapat dihindari.Itu sangat menjengkelkan.Keesokan paginya, Lydia langsung pergi ke kantor Julist Group bersama timnya. Kevin sudah menyiapkan semuanya dan membawanya langsung untuk mengunjungi ruang penelitian.Ada hasil penelitian terbaru di ruang penelitian, dan mereka dapat merasakan kemajuan eksperimennya secara nyata.Sebelum mereka sampai di pintu, Lydia sedang mengobrol dan bercanda dengan Kevin. Dia tidak menyadari ada sesuatu yang kecil yang muncul di depannya dan bergerak mengarah padanya. Orang di belakangnya berseru, “Hati-hati ….”Jika diperhatikan lebih dekat, ternyata adalah seekor harimau gemuk yang telinganya runcing. Bahkan kumis di kedua sisinya wajahnya terlalu kecil dan lucu. Badannya berbulu tebal dari ujung kepala sampai ujung kaki. Selain keliha
Pria itu sudah punya persiapan sejak awal. Dia melepas bajunya tanpa merasa malu, memperlihatkan dadanya, dan melakukan pose yang disuruh. Lydia adalah satu-satunya wanita di antara begitu banyak orang. Dia tertegun melihatnya. Wajahnya memanas dan memerah, dan dia cepat-cepat menatap Kevin.“Ini ….”“Untuk mengembangkan simulasi kecerdasan yang berbeda sesuai dengan preferensi yang dimanusiakan. Kami sedang mengumpulkan sampel kebugaran fisik yang berbeda.”Kevin memberikan perkenalan singkat, dan Lydia mengerti.Ini benar-benar pekerjaan yang menyenangkan.Asisten Kevin tiba-tiba masuk dengan terburu-buru dan membisikkan beberapa patah kata kepada Kevin. Raut muka Kevin menjadi serius, dan dia menatap Lydia.“Bu Lydia tetap di sini dan bantu berjaga sebentar. Orang-orang lain akan kubawa. Kalian semua, ikut aku.” Begitu dia berkata seperti itu, semua orang segera mengikutinya keluar.Lydia tetap disana dengan ekspresi tercengang. Dia menyentuh “harimau” di pelukannya itu dan berkatan