Share

Mantan Posesif
Mantan Posesif
Penulis: Lisa Kagayaki

Episode 1

"Van, lo masih ada hubungan kan, sama Winanta?" Tanya Kayla Monica, Sahabat gue sejak kelas dua SMP, disaat kita baru aja mau duduk di kursi kantin sambil bawa pesanan kami.

Biasa, emang jarang sarapan pagi di rumah. Jadinya yah sebelum bel masuk kami mampir ke kantin dulu. Walaupun sering banget kena marah karena gurunya masuk duluan. Bahkan disaat udah mulai belajar.

"Hah? Maksud lo? " tanya gue.

"Iya, lo masih jadian kan, sama si Winanta? " jelas Kayla lagi.

"Iya, masih kok. kenapa sih memangnya?" tanya gue spontan.

"Semalam gue ke bioskop sama Dimas, gue kayak ada ngeliat dia gitu sama cewek. Coba aja film yang gue mau tonton belum mulai, pasti gue samperin dia"

Ini bukan kali pertama gue dengar kabar kalau cowok gue ada jalan sama cewek lain. Udah sering banget anak sekolah bahkan bukan sekelas bilang itu ke gue. Namun yah gue gak mau percaya. Bisa jadi itu cuma hoax dan meraka hanya sekedar manas-manasin gue. karena lo tau? Gue dan Winanta jadian itu, adalah hari patah hati se sekolah. Yes, itu artinya hampir semua cewek di sekolah menyukai Winanta. Kalau yang cowok? Hah... males gue ngakuinya, tapi hanya beberapa yang pernah nyatain cinta ke gue. Jadi yah wajar dong kalau gue nganggap mereka itu bohong? Tapi, hey.. ini Kayla Monica loh! Sahabat gue yang gak pernah bohong ke gue.

"Aah... mungkin lo salah liat kali. Sedangkan gue yang ceweknya aja kadang gak tanda liat dia dari jauh. "

Walaupun gue ngucapinnya degan santai dan seakan baik-baik aja, tapi jujur, gue sebenernya sedikit khawatir. Karena gue tau sendiri sahabat gue ini. Dia punya penglihatan yang amat sangat tajam. Dan sahabat gue ini, bukanlah salah satu cewek yang naksir Winanta. Jadi, buat apa dia manas-manasin gue?. So, kemungkinan besar yang Kayla Monica bilang itu benar, kalau Winanta ada jalan sama cewek lain.

"Hm... masa sih gue salah liat?" tanya Kayla

"Bisa aja kan?"jawab gue

"Tapi kan lo tau sendiri Van.. kalau gue punya indra ke-enam"

"Haha sejak kapan lo punya indra ke-enam?"

"Lagian selama ini kami baik-baik aja kok.. apalagi udah mau tiga tahun. Seminggu lagi loh kami aniv yang ke tiga tahun pacaran. Masa iya tiba-tiba dia selingkuh padahal selama ini gak ngelirik cewek lain. Yaudah lah.. belum benar-benar terbukti juga kan? " ucap gue

Yep! Omongan gue itu benar-benar masuk akal, sampai-sampai Kayla langsung diam sambil sedikit mengangguk-anggukan kepala. Dan yang tadinya gue merasakan sedikit khawatir, berkat omongan cemerlang gue sendiri, jadi gak merasa apa-apa.

"Woi, makan sendiri aja.. gak ngajak-ngajak" Temannya Winanta tiba-tiba datang dan langsung duduk disamping gue dan nyosor siomay gue.

"Eh? Elo kok sendiri? Winanta mana?" Tanya gue yang gak kepo-kepo amat.

"Lahh mana gue tau.. kan elo pacarnya"

"Tapi kan elo temannya"

"Tapi kan gue bukan pacarnya, lagian kalian juga tetangga masa ga tau?"

"Ish! "

pembicaraan kami diakhiri dengan gue yang benar-benar merasa kesal dibuat Alvin Renaldo, temannya Winanta itu. Dan dia pun mulai memesan makanan. Tak lama bel sekolah pun berbunyi.

"Hah.. sialan! Baru juga makan nasgor beberapa suap! udah beli aja" gerutu Alvin sambil berjalan menuju kelas.

Sesampainya kami di kelas, untunglah guru belum datang. Namun... kursi dan meja Winanta juga masih kosong. Orangnya gak ada, tas gak ada.. barang-barang di meja juga sama sekali gak ada. Apa dia telat?.

"Heh! Alvin Ronaldo! Serius Winanta kemana? Soalnya dari pagi juga gak jumpa di rumah. Gue kira kalian pigi bareng " tanya gue sedikit kencang karna kami sudah duduk di kursi masing-masing yang berjarak degan empat kursi lainnya. Kami sama-sama duduk di kursi bagian terakhir.

"Anjir lo Van.. nama gue Renaldo, bukan Ronaldo. Serius, gue gak tau Wiwin lo kemana" jawab Alvin dengan nada yang sedang. sebenarnya kalau dipikir-pikir.. Alvin nih tipe cowok yang paling bisa ngertiin cewek. Yah... walaupun omongannya kadang agak sedikit kasar, tapi dia itu tipe cowok yang cuek-cuek perhatian. Namun yang gue heranin sampai sekarang dia belum pernah sekalipun pacaran. Gue dengar itu dari Winanta. Eh, kok malah jadi bahas dia?.

Sebelum guru masuk, gue sempat-sempatin ngechat Winanta dari W******p,

“win, lo telat? Atau memang gak sekolah? Udah masuk soalnya”

Udah dua menit chat gue terkirim, tapi gak ada respon sama sekali. Padahal udah centang dua, tapi sama sekali belum dibaca. Pembicaraan gue sama Kai tadi pagi bikin gue kepikiran. Biasanya Winanta gak pernah gini.. paling nggak, kalau emang gak sempat balas, setidaknya udah dibaca ataupun cuma dibuka. Yang jelas selalu langsung centang biru. Mungkin terdengar aneh sih gue ngomong gitu.

"Perhatian semuanya! " Suara mis Nay bikin gue kaget. Yang ntah kapan dia masuknya, tau-tau udah di depan aja.

"Kalian seharusnya pagi ini pelajaran kimia kan? Tapi Buk Dian gak masuk hari ini. Jadi dia minta kalian kerjakan latihan soal halaman lima puluh tujuh. kalau sudah selesai langsung antar ke kantor dan letakkan di meja buk Dian"

Mis Nay berlalu pergi, setelah kami meng-iyakan perintahnya. Belum lama mis Nay keluar pintu, Alvin ngedumel, "Hah... sial. Tau gitu gue gak usah masuk kelas tadi! Mubazir deh nasgornya, sayang duit gue. "

Walaupun Alvin ngomong gitu barusan, tapi dia langsung mengeluarkan buku dan mengerjakan tugas yang di bilang mis Nay tadi.

Gue juga gak mau kalah rajin sama cowok juara tiga itu. Gue langsung gercep ngerjain tugas.

Setelah beberapa soal gue kerjain, chat dari Winanta masuk.

"Iya, gue terpaksa jadi ga masuk sekolah hari ini.. motor gue mogok. Ini lagi di bengkel" jelas Winanta yang singkat.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status