Share

Kenangan yang Mungkin Terlupakan

Sang bocah terlihat hening, tidak ada pergerakan sama sekali dari tubuh yang menelentang di permukaan air itu, tidak pula gerakan dada sebagai penanda ia masih hidup.

Tidak sama sekali.

Sepasang mata itu memang terbuka, bahkan tidak berkedip sama sekali. Tidak ada pergerakan di sana. Pupil mata itu terlihat membesar.

Detik selanjutnya, seiring pupil mata itu kembali ke ukuran semula, sang bocah seperti baru saja bangkit dari kematian. Ia menghela napas sebanyak-banyaknya memenuhi rongga dadanya.

Namun, justru hal itu membuat dia terbatuk-batuk. Buyung Kecinduaan bangkit, terbatuk-batuk lagi. Lalu…

Hoeck!

Ia muntah. Muntah sebanyak-banyaknya di aliran air tersebut. Meski ia merasakan perutnya melilit disebabkan karena perut itu kosong dan kini harus kembali muntah-muntah, tapi ia tidak peduli. Sang bocah terus saja mengeluarkan muntahnya.

Ia tidak dapat memastikan warna muntahannya itu sebab ruangan di dalam gua itu tidak memili

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Riki Karnado
cerita nya bagus,,tapi kalau bisa usaha kan,banyak bab yang bisa di buka... terima kasih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status