Share

Penderitaan

Buyung Kacinduaan membulatkan tekadnya, menghela napas dalam-dalam sebelum akhirnya melompat ke satu batu besar di sisi kiri, lalu melompat lagi ke batu di sisi kanan. Sampai di sini, ia masih bisa mengikuti pola lompatan awal dari sang harimau putih.

Namun, batu selanjutnya tidak akan mungkin bisa ia capai dengan melompat begitu saja, terlalu jauh dan terlalu tinggi untuk bisa ia loncati.

Jadi, ia pun mulai merangkak, berpegangan pada batu-batu yang lebih kecil. Sejengkal demi sejengkal ia terus menaiki dinding tebing itu.

Jari-jari tangan mencengkeram dengan kuat dan terkadang harus ia benamkan dengan sedikit paksaan tenaga ke dalam tanah sebab tidak ada batu yang bisa ia gunakan sebagai pegangannya. Begitu pula dengan jari-jari kakinya.

Setapak demi setapak sang bocah merayapi dinding tersebut, dan sekejap saja, kini ia sudah berada di setengah ketinggian tebing.

Keringat mengalir deras di wajah dan seluruh tubuhnya. Buyung menyadari hal ini aka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status