Share

Part 16 Hari Pertama di Desa Kemangi

Part 16

"Tahan ...! Tahann ...!"

Dari kejauhan, nampak seorang laki-laki tua dengan berlari tergopoh-gopoh, berteriak-teriak meminta agar perkelahian jangan sampai terjadi. Kedua centeng itu menoleh ke belakang, pria tua itu semakin mendekati.

"Tahan! Bahrun, Markum, ini saudara abdi, baru kali ini ke desa kita," jelasnya, dengan napas terengah-engah. Nampak sekali kelelahan. Ikhsan menduga, jika pria tua ini yang dimaksud oleh gurunya, kepala kampung Desa Kemangi, Ki Sukron.

"Tapi anak muda ini kurang ajar, Ki, masa tangan aing dipukul," jawab si jangkung kurus yang ternyata bernama Markum. Tangannya masih memegang golok telanjang, begitupun dengan Bahrun.

Ikhsan yang ingin menjawab tuduhan si Markum diberikan kode oleh Ki Sukron, agar diam saja.

"Jika begitu, abdi mewakili saudara abdi meminta maaf kepada kalian berdua. Mohon dimaklumi, belum paham adat-istiadat di kampung kita," jawab Ki Sukron dengan merendahkan dirinya. Meminta kepada Ikhsan agar ikut sedikit membungkukkan ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status