Share

Berhak Bahagia

Katanya kalau badan terlalu leah lalu dipacu juga dengan pikiran yang membuat depresi, maka otak bisa menciptakan sebuah halusinasi. Masalahnya si empu tubuh mungkin saja tidak sadar pada kondisi badan sendiri. Seperti Ranesha yang sekarang, dia tengah melihat sebuah bayangan kematian yang mengerikan.

“Jangan!” pekik Ranesha yang melihat Hail dan Arin yang berjalan ke arah jurang. Namun, pada kenyataan yang ada dua orang itu hanya sedang ingin jalan-jalan ke taman.

Teriakan Ranehsa berhasil menarik perhatian termasuk Hail dan juga Arin. Keduanya menoleh keheranan pada sosok Ranesha yang menangis dengan tangan seolah ingin menggapai mereka.

“Kak Ran kenapa?” Arin menatap Ranesha horor, tangan mungilnya mencengkram kecil ujung lengan jas milik Hail.

Tercengang bengang, Hail tidak tahu harus menjawab apa. Ia hanya bergeming sambil memandangi sosok mengenaskan Ranesa. Nyatanya mas

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status