Share

Hukuman

“Hail, kau datang,” sapa Meriel ketika melihat sosok suaminya itu akhirnya pulang setelah mengaku menyelesaikan berbagai pekerjaan di perusahaan.

“Aku pulang,” balas Hail sambil tersenyum lembut. Ia tanpa basa-basi menghampiri Meriel, mencium kening sang istri lalu tak lupa mengelus dan mengecup singkat perut Meriel. “Selamat malam anak, Ayah. Apa kau menjaga ibumu dengan baik hari ini? Kenapa tidak memintanya untuk tidur, hm? Ibumu harus istirahat yang cukup demimu, apa kau tahu?”

Meriel tersenyum hambar. Ia sangat benci ketika melihat Hail bahagia begini. Karena alasan sesungguhnya Meriel menerima lamaran dari Hail adalah demi balas dendam. Benar, Meriel sangat iri dengan kehidupan cemerlang yang Hail miliki. Bagaimana bisa seorang anak jalanan hidup di atas awan? Tidak. Meriel tidak bisa menerima hal tersebut. Terlebih lagi, malah Hail lah yang mendapat semua harta warisan dari mendiang ibunya.

&

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status