Share

99. Melamar

Setelah makan malam, Adam bersantai sejenak di rumah Flora sebelum ia pulang ke Jakarta.

Ya, ia pulang sendirian, karena besoknya lelaki itu berencana melamar Flora dengan mengajak serta Dad.

Jika ayahnya itu mau.

Tadi sore ia sempat menelepon Noah dan menceritakan semuanya. Noah berkata dengan jujur bahwa dia kecewa, karena berharap putranya akan kembali bersama Anya.

"That is not gonna happened, Dad," ucap Adam di telepon tadi sore. "It's already over between us. It's over a long time ago," tukas Adam tegas tak terbantahkan.

Noah hanya bisa menghela napas. Hantaman rasa bersalah kepada Anya tidak akan pernah bisa pudar karena telah membuat wanita itu menjadi istrinya, hingga akhirnya Anya pun terpisah dengan cinta sejatinya.

Tapi apa mau dikata. Nasi telah menjadi bubur.

Adam benar-benar telah mengubur perasaannya kepada Anya, dan membuka lembaran baru bersama Flora.

Bahkan hingga sambungan telepon itu berakhir, Noah masih bungkam--enggan memberikan restunya.

It's okay. Adam te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status