Share

EMPAT PULUH DUA

Attar tidak tahu di mana ia harus menaruh mukanya. Seluruh wartawan dari segala media menyantroni rumahnya, bertanya-tanya mengapa si pengantin wanita kabur. Sementara sang kakek berada di rumah sakit, koma hampir tak bernyawa.

Ibunya ingin sekali menuntut keluarga Adiwangsa atas pencemaran nama baik dan penipuan. Sayang, meski dalam keadaan tak sadar, Kakek Hasyim tak berhenti melisankan nama Rubinia.

Sialan kamu, Ruby, geram Attar ketika melihat kakeknya terbujur kaku menyebut nama perempuan itu.  Hanya bibirnya yang bergerak. Attar tidak tahu lagi bagaimana mengekspresikan amarahnya.

Semua keluarganya mencemooh Attar. Menghina bahwa Attar tidak bisa menaklukkan gadis macam Ruby. Hah. Baru kali ini, dalam sepanjang hidupnya ia merasa sangat malu. Malu sekali.

Harga dirinya terluka. Wanita yang dikira mengasihinya hanya mempermainkannya. Dan karena perempuan itu pula kakek kesayangannya harus serangan jantung. Kurang ajar!

Di mana otakku saat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status