Share

EMPAT PULUH ENAM

“Tentu saja aku terlibat.”

Alis Ruby terangkat satu.

“Aku yang membantunya mencari pemakaman pada dini hari, ingat?” sahut Attar. “Mungkin tidak. Saat itu kamu masih kaget. Aku dan kakek kita yang kelimpungan mencari makam untuknya.”

“Yah, aku tidak tahu mengenai hal itu, tapi bukan itu maksud pertanyaanku, Attar. Apakah kamu tahu…”

“…penyebab kematian ayahmu?” Attar mengangguk. “Ia ditabrak mobil antiknya sendiri. Aku tahu, itu memang sangat tragis, tapi tak bisa dihindari, Sayang.”

Duh, pria ini bodoh atau tidak peka sih, gerutu Ruby. Atau dia memang benar-benar tidak tahu apa yang kumaksud? Huh, kalau salah menuduh, bisa-bisa aku tidak punya muka lagi untuk menghadapi dia!

“Aku penasaran, mengapa mobilnya bisa tiba-tiba menabraknya?” ujar Ruby, belum menyerah.

Wajah Attar yang semula tenang berubah menjadi merah kegelapan. “Bukan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status