Share

LIMA PULUH EMPAT

Mereka mengangguk-angguk. Attar melanjutkan, “Tapi kalau Kak Ruby sedang tidak sibuk, Kak Ruby pasti ke sini. Dan kalian harus janji…”

“Janji apa, Kak?!”

“Jangan dipotong kalau orang sedang bicara, Farrel,” kata Fariz.

“Kalian harus janji, setiap Kak Ruby ke sini, atau siapapun yang datang ke sini, kalian harus menjaga perilaku kalian, bagaimana? Tidak sulit, kan?”

Tanpa berpikir lama mereka semua berteriak, “SETUJU!”

Lalu mereka pergi seperti debu, ketika Fariz mengajak mereka makan di ruang makan. “Aku bertanya-tanya, apa yang membuat istriku yang cantik ini bisa melukis ini,” katanya seraya menarik kursi untuk berdekatan dengan istrinya yang masih di depan kanvas. “Kalau kujual lukisan ini, mungkin nilainya bisa ratusan juta.”

“Jadi, begitu? Kamu jadikan mereka ini lahan bisnis?”

Tergelak Attar mendengar komentar istrinya. “

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status