Share

ENAM PULUH

“Masa sih?” Ruby memperhatikan lengannya yang rupanya hanya menebal dua milimeter. Padahal setiap hari kerjaannya hanya makan, nonton TV, menulis, ke kamar mandi, makan lagi. Makan terus. Heran.

“Aduh, anak kita pasti kurus banget.” Attar berdecak sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. “Kita memang harus berdamai dengan Mami. Mami kan jago masak. Kamu pasti subur deh kalau sama Mami!”

“Jadi kita ke acara ulang tahun Mami?”

“Iya, dong. Nggak ada yang bakal curiga, kok, kalau kamu masih cungkring begini.”

Ruby membelai kening bagian samping suaminya. “Memang aku kurus banget, ya?” Kalau lagi tidak hamil, mungkin nadanya meninggi karena dibilang cungkring. Demi anak, demi anak, jangan tersulut emosi dengan gampang.

Suaminya menggenggam tangannya yang berada di kepalanya. Dibawanya tangannya ke bibir pria itu. Persis seperti yang mereka lakukan di ruang makan waktu itu. “Tang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status