Share

Bab 46. Berbuah Manis

“Vela, kamu mau menunggu sampai kapan?” tanya Eridan sambil menekuk lutut di hadapan istrinya yang duduk di bangku panjang.

“Sampai Pak Rion mau menerimamu bekerja di sini. Ini enggak bisa dibiarkan, Ridan. Ares selalu mengarang cerita yang tidak masuk akal. Aku heran kenapa orang-orang mau saja percaya padanya.”

“Sst, pelankan suaramu. Enggak enak kalau sampai terdengar orang lain,” bisik Eridan seraya memeriksa sekeliling mereka.

“Biarkan saja! Justru bagus kalau orang-orang mengetahui sifat aslinya.”

Sang pria hanya bisa menghela napas menghadapi emosi istrinya yang berkobar terlampau besar. “Bagaimana kalau kita makan siang dulu? Ini sudah hampir jam satu, Vel. Jam istirahat kantor saja sudah hampir habis.”

“Kamu saja yang makan. Aku enggak boleh pindah ke mana-mana. Kalau Pak Rion lewat ketika aku enggak di si

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status