Share

81. Sesak Yang Tertahan

Ponsel Heera tidak henti-hentinya berbunyi, namun Heera memilih mengabaikannya karena itu notifikasi dari grup yang sedang ramai saat ini. Heera malas untuk membacanya, dia juga malas untuk membalas, palingan para bujang itu hanya penasaran dengan kelanjutan masalahnya dengan Heera.

Runyam, masalahnya bertambah runyam. Niat Heera datang untuk menjenguk Arta dan memaafkan perkataan cowok itu yang kemarin tidak sengaja menyakitinya, tapi hasilnya kembali sakit hati yang ia dapatkan, kali ini lebih dalam dan secara sengaja. 

Baru kali ini Heera bertemu dengan manusia seperti mamanya Arta, sangat dingin dan tidak memikirkan perasaan orang ketika berbicara. Tapi mau bagaimana, mau melawan pun Heera sudah pasti tidak apa-apanya, lagi pula, Heera di ajarkan sopan santun oleh ibunya untuk tidak membantah ucapan orang tua.

DRTTTTT

Heera yang melamun seketika tersadar saat ponsel di genggamannya bergetar.

Arta is calling...

Hembusan napas p

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Zidan
Andai nekad Heraa lanjut dg Artha, pasti Heraa bakalan gemuuuuuk banget secarak tiap hari bahkan tiap detik MAKAN HATI
goodnovel comment avatar
Meilinda Yunita
mak sean ga sombong kayak mak arta udah tonjok aja mak nya arta tuh...ups keceplosan maaf thor esmosi gue
goodnovel comment avatar
Alex Setiawan
Uda Ra SM pak sean aja tunjukkin tuh SM Mak2 sombong
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status