Share

62. Pencekik

Andaru terkekeh-kekeh. “Kamu sudah memutuskan hal yang benar, putriku, sesuai dengan harapanku.”

“Hah? A-apa maksud Ayah?” Karmila cepat-cepat menghapus air mata yang meleleh di pipinya.

Andaru mengangkat tangannya yang menggenggam kunci motor milik Dirga. “Pergilah! Aku berharap kamu bisa mencegah mereka.” Setelah bicara begitu Andaru melemparkan kunci motor itu ke arah Karmila.

Karmila dengan cepat menangkap kuncinya. Dia masih tidak percaya jika Andaru berpihak pada dirinya. “T-tapi bagaimana dengan Ayah? Apa yang akan terjadi kepada Ayah? Ayah akan menghilang?”

“Jangan khawatirkan aku. Aku bisa bertahan jika dibutuhkan. Aku janji, aku tidak akan menghilang begitu saja. Saat-saat terakhirku pastilah ada di dalam pelukanmu. Pergilah! Waktumu tidak banyak. Aku hanya bisa berharap semua akan baik-baik saja. Ah, aku percaya kamu akan baik-baik saja. Kamu adalah putriku, putri Kandita dan Andaru, tidak ada yang akan bisa melukaimu dengan mudah.”

Karmila mengangguk mantap, terharu oleh d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status