Share

TELAT

Suara kendaraan sangat terdengan ricuh di telinga Qiya. Berdiri di pinggir jalan menunggu grab pesanannya membuat Qiya gerah. Ini masih pagi, tapi suasananya sudah sangat rusuh layaknya pasar. Andai saja Yasir tidak meninggalkannya ia tidak mungkin berakhir berdiri di pinggir jalan ini menunggu grab yang lama sekali datangnya.

Lagipula, sejak kapan Yasir berangkat lebih dulu daripada Qiya? Sepengalaman Qiya, kakaknya itu paling pagi berangkat ya ketika bareng dengannya. Kalau tidak bareng sudah dipastikan Yasir berangkat jam 8 atau saat waktu istirahat pertama.

Mengingat tentang murid-murid yang sering seenaknya datang sekolah membuat Qiya merasa ingin menjadi kepala sekolah atau menjadi guru BK atau guru kesiswaan. Akan ia hukum sejadi-jadinya murid-murid yang datang seenak jidat seperti Yasir dan kawannya.

Tapi kalau dipikir-pikir, kayaknya akhir-akhir ini Qiya mulai insaf juga dari kebiasaannya kabur sekolah. Mungkin karena di kelas 11 ini Qiya duduk satu mej

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status