Share

36

Bagian 36

PoV Mama

            “Kami mencari saudara Rauf. Apakah dia ada di rumah?”    

            “Kami membawa surat penangkapan untuknya. Ada kasus yang dia harus selesaikan di kantor polisi.”

            Kalimat-kalimat itu masih terngiang di telinga. Kepala mau pecah. Lebih-lebih jantungku. Kalau bisa melompat, dia pasti sudah melompat.

            Aku yang sejam lalu tiba-tiba merasa antara hidup dan mati akibat terkejut, kini masih merasa sesak napas yang sama. Aku sudah tua. Beberapa tahun lagi bakal kepala enam. Berita begini tentu membuat hidupku seketika tak tenang. Rauf, anakku yang paling tampan sejagat Jalan Rambutan ini. Rasanya tak mungkin dia sampai berurusan dengan hukum.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status