Share

89

Bagian 89

            “Tidak hamil, katamu?” tanyaku dengan nada yang mulai meninggi. Bahkan mulutku masih menganga sambil menatapnya tak percaya.

            Mata wanita itu tampak berkaca. Wajahnya yang kulihat tambah glowing ketimbang saat kami berjumpa di depan minimarket, kini basah dengan air mata. Dia menggeleng lemah. Terisak dengan suara lirih.

            “T-tidak … tanda kehamilan palsu, Mbak. Dua hari setelah kecelakaan Mas Rauf, aku … langsung haid.”

            Bagaikan tersambar petir, pernyataan dari perempuan itu benar-benar membuatku hampir saja ambruk. Dia bahkan setelah itu mendapatkan haid. Sungguh hal yang tak pernah kuduga sebelumnya.

      &n

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status