" Maaf Bu Melinda, apa almarhumah ibu Melisa meninggalkan sesuatu kepada ibu Melinda sebelum ia meninggal.. baik berupa surat atau barang yang lain gitu?"letda Anton menanyakan kepada Melinda.
Melinda memandang ke Rian sejenak sebelum ia memberikan jawaban, sementara Ryan yang semenjak tadi diam saja berdiri di belakang Malinda menganggukkan kepalanya kepada Malinda sebagai tanda isyarat iya setuju agar ia memberikan keterangan kepada polisi selanjutnya.
"Ada pak polisi, sebelum tante Lisa meninggal ia sempat berpesan kepada saya , bahwa ada barang berharga peninggalan almarhum ayah dan ibu saya dan juga surat berharga di brankas pribadi tante Lisa di kamarnya."
"Apa ibu sudah mengambil berkas-berkas atau surat berharga yang dikatakan tante Lisa itu di brangkasnya?"tan
Ternyata isi brankas itu terdiri dari 4 tingkatan, dua tingkat ke bawah berisi emas batangan yang tersusun sangat rapi, sedangkan di tingkat ketiga berisi perhiasan perhiasan yang terdiri dari emas dan permata, sedangkan di tingkat paling atas tersusun rapi dokumen-dokumen penting dan juga surat berharga.Ryan tidak menyangka istrinya ini punya warisan yang begitu banyak sekali yang mungkin dimakan tujuh turunan tidak akan habis.. dalam hati ia membatin mungkin inilah harta peninggalan keluarga besar Pratomo kepada Melinda yang merupakan keturunan terakhir dari keluarga itu.Melinda juga sangat terkejut melihat isi brankas itu, karena seumur hidupnya baru sekali ini dia melihat tumpukan emas batangan ditambah lagi emas dan permata yang ada di brankas itu.
"Berhubung Pak Herman akan segera kemari, saya rasa pemeriksaan keterangan kepada ibu Melinda hari ini kita anggap selesai besok kita lanjutkan lagi."ucap letda Anton."Jadi kapan kita membuka dokumen-dokumen ini pak polisi?"tanya Melinda kepada letda Anton."Menurut saya sebaiknya disimpan dulu dokumen itu, kami akan meminta keterangan dari Pak Herman ketika beliau sudah sampai di sini nantinya.""Baiklah Pak polisi, kalau begitu kami minta izin untuk menyimpan dokumen dokumen ini ke tempatnya semula."jawab Rian lalu dia mengajak Melinda untuk masuk kembali ke kamar tante Lisa.Karena masih menunggu kedatangan Pak Herman yang diperkirakan sore hari atau malam hari, Rian pamit kepada istrinya untuk pergi ke kantor.
Waktu jam makan siang Rian sudah duluan tiba di cafe star tempat langganan nya bersama Om Hendra.. walau lapar ia hanya memesan teh es saja sambil menunggu kedatangan Pak Hendra.Pemilik cafe yang sudah mengenal Rian menyapa"Hay Rian mana istrinya..kenapa sendirian?"."iya ini kita lagi tunggu bos,kalau istri dia masih cuti.."jawab Rian lalu ia berdiri menyalami Tony yang merupakan teman masa kecilnya dan kebetulan dialah pemilik cafe star ini."Bagaimana ini bro..apa ndak jadi bulan madu.. kenapa sekarang udah masuk kerja?"tanya toni sambil menepuk pundak Rian."Banyak kejadian yang tak terduga baru-baru ini kawan, bahkan tante Lisa yang merupakan pengganti orang tua istriku.. mendadak meninggal karena kecelakaan.. bagaimana mau bulan m
"Maaf tuan muda,soal siapa yang sebenarnya pemilik perusahaan Pratama group,terus terang Om tidak tahu persis, namun kalau tuan muda mau selidiki soal itu..tuan muda bisa minta penjelasan dari mantan Direktur yang dahulu dipecat oleh ibu varah Pratomo,namanya kalau tidak salah bapak Pramono Arif, beliau sekarang telah membuka perusahaan sendiri yang bernama Pramana group.""Oh begitu ya Om..tapi bagaimana caranya agar saya bisa bicara dengan beliau, sedangkan saya tidak mengenalnya begitu juga sebaliknya.. terus apa Om tahu alamat beliau di mana?"tanya Rian makin penasaran."Yaitu masalahnya tuan muda, karena saya rasa bapak Pramono itu sakit hati dengan ibu Varah Pratomo karena dulu pernah memecatnya,apalagi sekarang perusahaan beliau itu merupakan rival beratnya Pratama group..jadi untuk soal itu saya tidak bisa b
Sesudah memasukan nomor yang mau dituju.. Rian Pun segera menghubungi ayahnya yang saat ini berada di Singapura."Halo putraku.. apa kabarmu?"terdengar suara di seberang sana."Halo Ayah.. Alhamdulillah Rian sehat-sehat saja disini, bagaimana keadaan Ayah di sana?.."jawab Rian yang tahu bahwa itu suara ayahnya."Dibanding hari kemarin dan sebelumnya nya, demi Tuhan hari ini adalah hari yang terbaik bagi ayah, sudah lama Ayah menantikan telepon darimu putraku.."terdengar suara ayahnya sangat bahagia saat ini."Maafkan Rian anakmu ayah.. karena selama ini tidak menjalin silaturahmi,apalagi melihat keadaanmu yang selama ini sedang sakit.. sekali lagi maafkan saya ayah."
"Teguh Pratomo sepertinya nama yang tidak asing lagi bagi ayah, Teguh Arya Pratomo..itu nama lengkap nya, ketika pertama Ayah dibawa ke keluarga Pratomo..oleh nenek varah,ayah masih berumur 7 tahun, Ayah punya dua adik tiri, namun walau kami beda ayah tapi aku sangat menyayangi mereka.""Maksud Ayah, Teguh Pratomo itu adalah adik tiri Ayah.. lalu apa ayah ingat siapa nama adik Teguh Pratomo itu, please.. kumohon tolong ceritakan padaku Ayah, Aku ingin tahu sekali tentang silsilah keluarga Pratomo"Rian semakin penasaran."Putraku Rian.. ini adalah salah satu alasan kenapa Ayah tidak mau pulang ke Indonesia lagi.. ada kesalahan besar yang telah dilakukan oleh nenek varah, yang merupakan ibu kandung ayah.""Rian belum mengerti apa maksud ayah dengan adik tiri.. tolong ayah jela
"Bapak Arya Pratomo adalah orang yang baik, walau ia hanyalah bapak tiri namun beliau menyayangi dan perhatian kepadaku dan tidak pernah membedakan aku dengan anak-anaknya.Pada mulanya bapak Arya tidak mengetahui semua perbuatan buruk yang ibu lakukan kepada kedua anak kesayangannya.. namun pada suatu hari bapak Arya tanpa sengaja memergoki perbuatan ibu di rumah..Dengan mata kepalanya sendiri dia menyaksikan anak-anaknya yang masih pada kecil sedang membersihkan kamar mandi keluarga.Bahkan dia melihat sendiri ibu sedang memarahi mereka dengan kata-kata yang kasar, yang membuat kedua anaknya menangis dan saling berpelukan di toilet kamar mandi.Bapak Arya Pratomo marah besar ke pada ibuku,saking emosinya be
"Hari baru pukul 3 sore.. kenapa cepat pulang sayang..apa tidak ada meeting hari ini..?"Melinda sambut Rian yang baru sampai ke rumah."Bapak Hendra suruh saya agar cepat pulang, karena memang hari ini tidak ada rapat.. kata beliau ini kan masih masa bulan madu..biar urusan kerja dikerjakan sekretaris kantor katanya..".Ucap Ryan kepada istrinya sambil mencolek dagu Melinda.Dalam hatinya Ryan membatin.. "Apa yang aku kerjakan hari ini, baiknya Melinda tidak mengetahuinya dahulu.Karena ini menyangkut informasi rahasia pribadinya.. bahkan rahasia perusahaan dan juga siapa aktor jahat di balik semua kejadian selama ini."Namun dibalik semuanya,hari ini Ryan