Share

“Apakah Naura tahu?”

[kalau mas memang gak mau janin ini, intan akan gugurkan]

Aku menghela nafas kasar, apa lagi sih? Hidupku seolah tidak bisa tenang dibuatnya.

Belum sempat aku membalas pesan itu, masuk

Lagi pesan baru dari Intan juga.

[mas kira aku gak sakit hati dengar desahan Naura? waktu aku lagi nangis, mas gak ada nenangin aku sama sekali, malah sibuk sama jalang itu]

Aku menghela nafas kasar, memilih untuk tidak membalasnya. Aku memijat pelipisku. Pusing rasanya, "ada apa mas?" tanya Naura bingung melihat tingkahku yang seketika berubah.

Aku menggeleng sambil tersenyum paksa.

"Gak ada apa-apa, yuk kita jemput Layla, nanti keseorean," Naura mengangguk setuju, sekilas Naura tampak melihat jam yang ada ditanganya.

Setelah membayar, aku segera melajukan mobilku, membelah jalanan kota yang sedikit basah karena hujan. Jarang tempuh antara restoran dengan rumah Ratu tidak jauh, hanya sekitar sepuluh menit.

Setelah sampai dirumah Ratu, memastikan semua barang-barang Layla tidak ada yang tertinggal, da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status