Share

Jawaban

Aku mematung, mulutku terkunci. Aku tidak tahu harus menjawab apa?

Menikah tidak semudah mengatakan kata I love you. Menikah itu berjanji di depan Illahi Robbi untuk menjalani hidup bersama hingga maut memisahkan. Meski terkadang harus berakhir di tengah jalan. Sama seperti kisahku dengan Mas Tara.

"Bagaimana, Mbak? Kamu mau menjadi ibu dari anak-anakku, anak-anak kita?" tanyanya lagi karena aku diam membisu.

"Terima!"

"Terima!"

"Terima!"

Teriakan dari orang-orang bagai pendukung Satriya. Mereka memintaku mengatakan iya.

"Bangun, Sat! Malu dilihat banyak orang." Kuangkat pundaknya. Namun Satriya tetap kekeh jongkok sambil memberikan bunga kepadaku.

"Aku ini mantan kakak ipar kamu, Sat. Apa kamu ndak malu?" Aku tatap lekat manik bening itu.

"Aku gak pernah malu, Mbak. Karena cinta ini memang untuk Mbak Alin, bukan untuk wanita lain." Sorot kejujuran terpancar jelas di sana.

Aku melirik Bapak dan Ibu, meminta bantuan mereka untuk menjawab. Tanpa berkata bapak dan ibu menganggukka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status