Share

Kecelakaan 2

"Bagaimana, Dok?"

Dokter itu menghembuskan napas berat. Tatapan matanya membuat aku yakin ada hal buruk yang akan ia sampaikan.

"Maaf, Mbak... Pasien tidak bisa kami selamatkan."

Pelan ia berucap tapi bagai halilintar yang menyambar. Hingga mampu membuat tubuhku lemas bagai tak ada tulang di dalamnya.

"Sabar, Mbak. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi Tuhan berkehendak lain."

Aku luruh, kaki ini tak mampu lagi menopang tubuh. Tanpa diminta bulir demi bulir jatuh membasahi pipi.

"Bapak...," ucapku lirih.

Dokter kembali masuk, ia tinggalkan aku dalam keterpurukan. Tuhan, kenapa Engkau ambil lagi orang yang berharga dalam hidupku? Kenapa secepat ini Bapak pergi dariku.

"Tolong urus administrasinya agar jenazah bisa segera dibawa pulang," ucap suster yang kini berdiri di sampingku.

"Baik, Sus."

Dengan langkah gontai aku berjalan meninggalkan ruang operasi. Walau berat kupaksa kaki untuk terus melangkah. Sesekali kuhapus jejak air mata yang menempel di pipi.

Semua mata menata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status