Share

BAB 9 Sahabat Sejati

Matahari menyilaukan membumbung tinggi menyinari permukaan bumi. Pertanda pagi sudah menyapa. Langkah berat kaki seseorang dari gang menuju kontrakan semakin terdengar nyaring. Masih dengan posisi terbaring dilihatnya seseorang berbadan gempal berambut keriting dengan setelan baju sporty itu-itu saja sedang mengamatinya dari atas.

"Boim?!!" Adam bergegas bangkit. Boim mengibas-ngibaskan tangannya menahan bau badan Adam.

"Bau lu. Kayak bau comberan." Umpatnya.

"Emang abis tidur di comberan, Bo." Timpal Adam dengan senyum.

"Gw telpon puluhan kali kenapa kagak dijawab?!"

"HP ku mati."

"What?! Kan elu bisa cash di kontrakan, Damned?"

"Gue nggak bisa masuk."

"What?"

"Tas kamera kunci dompet semuanya raib, Bo. Ketinggalan di angkot."

"What?!" Boim coba membuka paksa pintu kontrakan.

"What what..pake gak percaya lagi. Udah jangan dipaksa buka pintunya entar rusak lagi. Makin susah gua." Tangan Adam mencegah.

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status