Share

Minta Jatah Terus

Natasha terbangun begitu suara ponselnya bergetar. Tangannya meraba-raba letak ponselnya di meja nakas sebelahnya.

"Halo, Dinda. Ada apa, Nak meneleponku?" Natasha membenahi letak tidurnya.

Suaminya itu menumpu tubuhnya dengan satu tangannya. Sementara kepalanya dibenamkan di antara ceruk benda kembar milik Natasha. Makanya Natasha perlahan membenahi letak tubuhnya.

"Bu, apa boleh saya pergi ke rumah Bu Guru hari ini? Saya merasa kesulitan dalam menulis beritanya. Meskipun Bu Guru sudah menghubungi melalui telepon. Tapi rasanya masih belum mengerti saya," kata Dinda sambil menghembuskan napasnya berat.

Natasha nampak berpikir keras. Tidak mungkin ia tak mengiyakan kedatangan muridnya itu. Ia yang bertanggungjawab untuk membimbing Dinda dan Kanya. Kepala sekolah pasti akan kecewa juga. Perlombaan ini sangat penting juga.

Tapi tidak mungkin juga ia memperlihatkan diri setelah dihajar habis-habisan oleh suaminya. Ditambah tubuhnya yang terasa perih di mana-mana. Aji sudah seperti kesetan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status