Share

BAB 75

"Ya, aku masih hiduP! Kau gagal membunuhku," balas Austin.

Austin masuk ke dalam gedung terbengkalai, ia melihat Kenny terikat di kursi dengan mata yang sudah ditutup, juga mulut yang sudah disumpal dengan kain agar tak bersuara. Tatapanya tajam menghunus lawan bak pedang. Tangan mengepal menahan amarah karena perlakuannya pada Kenny.

"Monster sepetimu ternyata sulit sekali dihabisi," ucap Robert.

Ya, yang menculik Kenny adalah Robert, pamannya sendiri. Tak ada kasih di hati sang paman, yang ada hanyalah kebencian dan dendam yang tak akan pernah habis.

"Lepaskan dia, atau kau tahu sendiri apa yang mampu aku lakukan pada kalian!" pinta Austin.

Robert tertawa terbahak-bahak mendengar ancaman yang dikeluarkan bibir Austin. "Lakukan saja, kita mati bersama di sini bersama dengan istrimu."

Tak ada pergerakan di tubuh Kenny hingga Austin menaruh curiga pada Robert. "Kau apakan istriku?"

"Tenang saja, ia sudah aku berikan obat tidur, aku pun tak ingin wanita sialan ini tahu kalau kau keturun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status