Share

Bab 974 Hanya Karena Ada Pawang Tidak Berani Menyerang

Namun, sikap acuh tak acuh yang ditunjukkan oleh Ardika malah dianggap sebagai bentuk bersabar seorang pecundang oleh orang-orang itu.

"Hehe. Bu Luna, jangan marah, ya. Sebenarnya, suamimu ini juga bukan nggak punya kelebihan. Paling nggak dia menang dalam hal bersabar, membuat kami malu saja."

"Ya, benar. Kalau kami yang dikatai oleh orang lain seperti itu, pasti sudah tidak tahan lagi."

"Bu Luna, dalam diri suamimu, memang ada bayang-bayang sosok hebat. Anak muda memang harus bisa bersabar dalam menghadapi situasi apa pun. Aku yakin kamu pasti akan berhasil."

"Hahaha ...."

Sekelompok orang itu kembali tertawa terbahak-bahak.

Ekspresi marah sudah tampak jelas di wajah cantik Luna.

Melihat perubahan pada ekspresi keponakannya, Leon yang ingin meminjam nama Luna untuk menunjukkan kehebatannya dalam perjamuan nanti pun tahu harus segera mengambil tindakan.

Kalau Luna benar-benar pergi begitu saja saking kesalnya, dia sendiri yang akan rugi.

"Sudah, sudah. Bagaimanapun juga, Ardika adalah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status