Share

57. Kejanggalan

Nadhif yang mendengar semua pengakuan santriwati itu seketika terkejut. Tak ada hal lain yang bisa ia lakukan selain diam di balik dinding dan mendengarnya.

“Sudah ambil vlberkasnya? Ayo, Umi menunggu kita!” pekik suara santriwati itu lagi lalu langkah kaki meninggalkan ruangan kantor terdengar.

Nadhif pun berjalan ke arah depan dengan perasaan yang bercampur aduk, langkahnya terasa gontai. Baru saja ia selesai menandatangani izinnya untuk membawa Putri Azalea kembali ke pondok, namun kenyataan yang ia dengar itu seakan memorak-porandakan perasaannya sendiri.

“Tidak mungkin yang mereka katakan itu benar, bukan? Tidak mungkin Putri Azalea seperti yang mereka bicarakan. Saya yakin dia kembali ke sini untuk mengabdi kepada pondok, bukan hal lain terlebih apa yang dikatakan santriwati itu!” lirih Nadhif.

Baru saja pemuda itu menenangkan dirinya dengan duduk di bangku kerjanya sambil meneguk minuman, Nadina muncul dari ambang pintu sembari mengucapkan salam.

“Waalaikumsalam, Nadina. K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status