Share

bab 32

Pasalnya, sejak tadi mas kamal lah yang terlihat sangat kacau. Beliau terlihat sangat sedih, melebihi diri ku.

Tapi tiba-tiba saja, mas kamal mengucapkan kalimat yang seolah-olah aku lah yang sejak tadi menangis tergugu, melebihi dirinya. Seolah-olah, aku yang paling terluka, padahal dirinya.

Ya... Mungkin kalimat itu juga mas kamal tunjukkan untuk dirinya sendiri, dan di ucapkan nya pada ku. Pada intinya, kita saling menguatkan.

" Iya mas, yuk sekarang kita turun. Pak Amir juga sudah membukakan pintu untuk kita " Ajak ku.

Akhirnya, dengan langkah gontai, mas kamal mengikuti ku turun. Beberapa warga tampak menatap kami prihatin.

" Tante.... " Teriak keyra berlarian ke arah ku. Mata gadis kecil itu tampak sembab.

" Iya sayang.... " Jawab ku. Lalu, gadis cilik itu segera ku gendong.

" Embah abah sudah meninggal tante... Huhuhuhuhu... "'Ucap nya. Ia kembali menangis dalam gendongan dan pelukan ku.

" Sabar ya sayang.... " Ucap ku.

Perlahan, ku genggam tangan mas kamal dan menuntun nya mas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status