Share

Saksi Bisu

"Mutia! Keluar! Awas kamu kalau gak keluar! Sampai ke lubang semut pun aku akan mencarimu! Mutia!"

Aku terkekeh mendengar pekikan itu, ada-ada saja. Jaman sudah seperti ini, sikap dan sifat orang malah bermacam tiada terperi.

"Iya sebentar," lirihku.

Keluar dari kamar mandi aku langsung bergegas menemui entah siapa yang berteriak-teriak memekik. Agaknya sudah tidak sabar ingin berjumpa.

Aku sedikit heran, hatiku merasakan sesuatu hal yang berbeda. Aku juga merasa ada perbedaan dari sikap dalam keseharianku. Akan kah benar jika dikatakan bahwa luka itu bisa membantu orang untuk berproses menjadi lebih dewasa.

"Siapa, Bi?" tanyaku santai.

Sementara sepasang mata yang kutemui tampak tersulut api, ia menatap melotot ke arahku. Kuberi isyarat agar Bi Munah ke belakang saja. Dari sorot mata beliau tampak resah dan gusar.

"Tapi, Neng. Gimana kalau-"

"Gak apa-apa, Bi. Jangan lupa, di rumah ini sudah ada CCTV sekarang, jadi, dia tidak akan bisa macam-macam."

"Baik, Neng."

Kulipat tang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Si karin np sh mn ayah kandung dr anaknya heran bknnya sk ama dia np kekeh sama agha aneh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status