Share

Tak Terduga

Tak lama berselang, dua pria itu pun keluar dengan tatapan kebingungan. Jika diperhatikan, Mas Agha itu memang memiliki paras tampan. Namun, wajah Ibrahim tak membosankan untuk dipandang.

'Astaghfirullah, Mutia. Keduanya itu tidak halal untuk kaupandang dengan sangat lekat seperti itu.'

Aku mengerjapkan pandangan dan bersiap untuk menanggapi mereka jika nanti mengajukan protes.

Beberapa detik, menit, aku tunggu. Semua berjalan bagaimana biasanya, layak tidak terjadi apa-apa. Mas Agha mulai mengendarai motornya, begitu juga dengan Ibrahim yang mulai mengijak pedal gas.

Kupilin kening, apa semua memang baik-baik saja.

"E-em, Him. Ini-"

"Iya, aku tau. Belanjaanku ada di kamu. Dan kamu biarkan aku malu di dalam hingga kuputuskan untuk berbelanja ulang."

Kututup mulutku demi menahan tawa yang hampir pecah, berarti Ibrahim belanja dua kali hari ini.

"Kalau Mas Agha, dia beli-beli juga enggak?"

Ibrahim menggeleng, sembari pandangan tetap fokus ke depan. Surban yang terpasang di leher
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Luka lama bs disembuhkan dgn cinta br. Gaya2an ndak mau nikah dulu giliran Ibrahim ndak ksh kabar aj udah galau pake nyuruh nikah sama org lain pula padahal udah jelas2 diri lu yg dia mau dsr oon
goodnovel comment avatar
Mpu Giri Parama Natha
bagus ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status