Share

Bab 46

"Neng Risma!"

"Risma!"

"Mbak Risma!"

Kami hampir serempak mengucapkan nama yang sama yaitu Risma.

"Neng, sejak kapan Neng Risma ada di situ? Kok ibu nggak ngeh ya ada Neng Risma, ayo masuk," ajakku.

Neng Risma pun menuruti perkataanku, ia masuk ke dalam rumah, sambil mengucap salam yang tadi ia lupakan. Kemudian Ia menyalamiku secara takzim, lalu Neng Risma pun duduk di sampingku.

"Aku baru sampai kok, Bu. Cuma pas mau ngucap salam, kebetulan Roni sedang bicara dan dia bilang sedang ngincar aku. Jadi bukannya mengucap salam, aku malah langsung reflek bertanya, Bu. Maaf ya, Bu, aku lancang," sahur Neng Risma.

Kemudian Neng Risma bertanya kepada Roni, "Ron, apa benar yang aku dengar tadi, kalau kamu menyukai aku? Dari sejak kapan, kamu suka sama aku, kok kamu tidak tau? Kenapa kamu nggak pernah berkata jujur sama aku, kalau kamu suka sama aku."

"Aku malu, Risma karena aku sudah bukan perjaka lagi. Status aku udah beda, kini aku sudah menjadi duda. Aku takut kalau aku langsung mengatak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status